Selasa, 04 Desember 2007

Target Pengembangan Aset Bank Syariah Sulit Tercapai


TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank Indonesia mendesak perbankan syariah memperjelas strategi bisnis untuk meningkatkan kinerja tahun depan. Target asset share 2008 sebesar 5 persen dari perbankan nasional dinilai sukar tecapai.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Siti Chalimah Fadjrijah mengatakan, meski kinerja perbankan syariah 2007 cukup baik, tapi jumlah pengguna layanan syariah tetap tak signifikan.

Pengguna fasilitas bank syariah hingga saat ini baru 2,6 juta nasabah. Jumlah debitor syariah juga masih di bawah 500 ribu.

"Ini masih jauh dari jumlah penduduk potensial," kata Fadjrijah dalam Seminar 'Outlook dan Arah Kebijakan Perbankan Syariah 2008' di Gedung BI, Rabu (28/11).

Fadjrijah memaparkan, secara umum, kinerja perbankan syariah terus membaik. Rata-rata pertumbuhan melampaui 30 persen, baik dari sisi total aset, dana pihak ketiga (DPK), maupun pembiayaan. Bahkan, kata dia, rasio pembiayaan terhadap DPK atau financing to deposite ratio mencapai 102,35 persen.

Jauh lebih tinggi dibandingkan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio) bank konvensional yang hanya 67 persen. "Ini bukti bank syariah terkait sektor riil," cetusnya.

Tapi, Fadjrijah menambahkan, kelemahan utama bank syariah selama ini adalah tak tahu persis apa yang dibutuhkan nasabah. Dia menilai strategi masing-masing bank yang tak sesuai kebutuhan pengguna layanan. "Padahal, banyak potensi pengguna layanan syariah yang bisa digarap," keluh Fadjrijah.

Dia mencontohkan, data Badan Pusat Statistik menunjukkan jumlah usaha kecil dan menengah saat ini mencapai 42 juta unit usaha. Sebanyak 38 persen dari jumlah itu telah dibiayai bank konvensional. "Sisanya itu kan potensi bagi bank syariah," ucapnya.

Menurut dia, hingga Oktober 2007, aset perbankan syariah baru mencapai Rp 33 triliun. Padahal, untuk mencapai target asset share 5 persen dari perbankan nasional, aset bank syariah harus naik 90 persen.

"Perbankan syariah harus kerja tiga kali lipat, atau bahkan lima kali lipat, jika memang ingin target itu terwujud," cetusnya. AGOENG WIJAYA

http://www.tempointeraktif.com

Tidak ada komentar: